Saat semakin banyak orang mendekati masa pensiun atau mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam karier mereka, banyak yang mengevaluasi kembali kehidupan pasca-kerja mereka dan menemukan peluang baru yang memungkinkan mereka mengejar minat mereka. Sementara pensiun tradisional sering kali berarti berhenti dari pekerjaan untuk bersantai, para pensiunan saat ini mencari tujuan dan keterlibatan yang berkelanjutan. Bagi sebagian orang, ini berarti memulai karier kedua yang sesuai dengan minat mereka.
Pelatihan menjadi karier "babak kedua" yang populer bagi para pensiunan, karena memungkinkan mereka menggunakan keterampilan dan pengalaman mereka untuk membantu orang lain menemukan tujuan dan kepuasan. Namun, bagaimana seseorang bisa tahu apakah pelatihan adalah pilihan yang tepat di masa pensiun?
Lanskap Pensiun yang Berubah
Pensiun tidak lagi hanya tentang relaksasi. Banyak pensiunan ingin tetap aktif, terlibat secara mental, dan memiliki tujuan. Sebuah studi oleh Transamerica menemukan bahwa para pensiunan sering terus bekerja karena alasan seperti mendapatkan penghasilan tambahan (56%), menikmati pekerjaan (47%), tetap aktif (47%), dan menemukan tujuan (27%). Keinginan akan fleksibilitas juga tinggi—94% calon pensiunan menganggap pengaturan kerja fleksibel penting untuk karier kedua. Hal ini menjadikan pelatihan pilihan yang ideal, karena menawarkan fleksibilitas sambil mempertahankan rasa tujuan.
Mengapa Pelatihan adalah Karier yang Ideal Pasca Pensiun
Pelatihan berbeda dari konsultasi atau mentoring. Ia berfokus pada pembentukan kemitraan transformatif di mana pelatih membantu klien menyadari potensi mereka, tanpa mencoba untuk "memperbaiki" mereka. Bagi para pensiunan, pelatihan menawarkan beberapa manfaat:
Stimulasi Mental: Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan kerja yang sibuk, beberapa pensiunan mungkin merindukan tantangan intelektual dari karier mereka. Pelatihan memberikan peran yang merangsang di mana para pelatih terlibat dalam pemikiran kreatif dan strategis sambil membantu orang lain tumbuh.
Fleksibilitas dan Otonomi: Pelatihan menawarkan fleksibilitas yang tak tertandingi. Pensiunan dapat mengatur jadwal mereka sendiri dan memutuskan apakah akan bekerja penuh waktu atau paruh waktu. Pelatih memiliki otonomi untuk memilih klien dan fokus pada bidang yang mereka sukai, memastikan pekerjaan tetap menyenangkan dan seimbang dengan waktu pribadi.
Kepuasan dan Pemenuhan: Pelatihan memberikan kepuasan mendalam dengan membantu orang lain mencapai tujuan mereka. Ini adalah pengalaman yang saling memperkaya: pelatih tumbuh saat mereka membantu klien dalam perjalanan mereka, menjadikannya karier yang memuaskan yang menumbuhkan pengembangan pribadi dan profesional.
Pengayaan Hidup: Pelatihan meningkatkan kehidupan pelatih itu sendiri. Ini memberikan kesempatan untuk terhubung dengan orang lain dan memahami tantangan mereka, yang dapat meningkatkan kesadaran diri dan pertumbuhan pribadi. Hubungan yang terbentuk dengan klien dan pelatih lain juga dapat memperkaya jaringan sosial dan profesional seorang pensiunan.
Beralih ke Pelatihan: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Jika Anda mempertimbangkan pelatihan sebagai karier kedua, transisi dari pekerjaan tradisional ke pelatihan membutuhkan perencanaan dan upaya yang matang. Berikut adalah tiga langkah utama untuk transisi yang sukses.
Penilaian Diri dan Perencanaan: Renungkan kekuatan, minat, dan kesiapan Anda untuk pelatihan. Evaluasi keterampilan dan pengalaman dari karier Anda yang akan berharga sebagai pelatih, dan tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis. Mengidentifikasi fokus pelatihan ideal Anda akan membantu memandu jalan Anda.
Pelatihan dan Sertifikasi: Untuk menjadi pelatih yang efektif, penting untuk menerima pelatihan profesional. Program pelatihan terakreditasi, terutama yang diakui oleh badan-badan seperti International Coaching Federation (ICF), memberikan keterampilan yang komprehensif dan memastikan kredibilitas. Sertifikasi meningkatkan reputasi profesional Anda dan membantu Anda menonjol di antara calon klien, karena banyak yang lebih memilih pelatih dengan kredensial.
Membangun Praktik Pelatihan Anda: Setelah terlatih, Anda perlu membangun bisnis pelatihan Anda. Ini termasuk membuat rencana bisnis, mengidentifikasi target pasar Anda, dan menetapkan strategi pemasaran. Situs web profesional, kehadiran aktif di media sosial, dan jaringan adalah kunci untuk mengembangkan praktik Anda. Penting juga untuk diingat bahwa membangun basis klien mungkin membutuhkan waktu, tetapi dengan ketahanan, Anda dapat mengatasi tantangan dan berkembang.
Memulai praktik pelatihan mungkin datang dengan tantangan, seperti menemukan klien dan mengelola operasi bisnis. Namun, banyak program pelatihan menawarkan sumber daya untuk mendukung pengembangan bisnis. Bergabung dengan komunitas pelatihan atau mendapatkan bantuan dari mentor berpengalaman dapat memandu Anda saat Anda menyempurnakan pendekatan Anda.
Pensiun tidak lagi menjadi fase yang cocok untuk semua orang. Banyak pensiunan beralih ke pelatihan sebagai karier kedua yang memberikan tujuan, fleksibilitas, dan kepuasan. Jika Anda mempertimbangkan jalur ini, luangkan waktu untuk menilai kekuatan Anda, mendapatkan sertifikasi yang diperlukan, dan merencanakan bisnis Anda dengan hati-hati. Dengan komitmen dan pelatihan yang tepat, pelatihan dapat menawarkan babak kedua yang bermanfaat yang tidak hanya menguntungkan orang lain tetapi juga memperkaya hidup Anda sendiri.
Sumber: https://corryrobertson.com/embracing-your-second-act-why-coaching-is-the-perfect-retirement-career/
PT. HUMANI SANTIKA INDONESIA